Liat aja tuh ilustrasi covernya, udah bikin penasaran hati ini cerita bakal dibawa ke manaaa.... Hii...
Tapi lalu aku berusaha tegar melawan rasa takutku... huueee... :P bwoohohohoho :))
Karena ada tugas referensi, aku ambil referensi buku ini dari blog ku, lalu aku edit-edit. So, aku kasi sedikit hasil editannya deh.. :D

Judul : Ten Little Niggers
(Sepuluh Anak Negro)
And Then There Were None
(Lalu Semuanya Lenyap)
Penulis : Agatha Christie
Penerbit (Indonesia) : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Misteri-thriller
And Then There Were None adalah novel karya fiksi detektif Agatha Christie. Pertama kali diterbitkan di Britania Raya oleh Collins Crime Club pada 6 November 1939 dengan judul Ten Little Niggers, dan di Amerika Serikat oleh Dodd, Mead and Company di Januari 1940 dengan judul And Then There Were None. Novel ini juga telah diterbitkan dan difilmkan dengan judul Ten Little Indians.
Novel ini adalah novel Christie yang terlaris dengan 100 juta penjualan sampai saat ini, sehingga menjadi buku misteri terlaris sedunia dan buku yang paling populer ketujuh sepanjang masa. Telah diadaptasi menjadi pemutaran beberapa film dan video game.
Awal2 ceritanya itu memang masih misterius banget. Tetapi, setelah berlangsung beberapa adegan yang memacu jantung dan adrenalin *hueeheheh :P* aku jd takut n gak berani baca sendirian di kamar, langsung deh aku ngacir ke warnet yang cukup rame malem itu. Aku malah jad i takut ada yang mengintai mau bunuh aku... huuaaa.... :p
Oke, and the story begin... *welheeh.. weelheeh.. :P*
Sepuluh orang diundang ke sebuah rumah mewah dan modern yang amat besar *mungkin kaya rumah di jalan Sawo (Cilacap gt..) kali yhaa... weehehheh :P*. Nah, rumah itu ada di sebuah pulau, namanya Pulau Negro, di seberang Pantai Devon *wah, berasa jalan2 ke Eropa deh aku.. weehehh :P*
Dari sepuluh orang tersebut, umumnya mereka mendapatkan undangan dari pemilik Pulau Negro tersebut, yaitu Tuan Owen, yang dalam suratnya berinisial U.N.O. Dan beberapa lainnya mengira mereka diundang oleh teman lama mereka ke Pulau Negro tersebut. Walaupun masing2 menyimpan rahasia, mereka tiba di Pulau itu dengan penuh harapan, pada suatu sore di musim panas yang indah itu.
Mereka sedikit kebingungan ketika sampai di Pulau Negro, karena ada hal2 aneh. seperti Tuan Owen, pemilik rumah sekaligus Pulau Negro tersebut tidak ada. Lalu Tiba2 trjadi serentetan kejadian misterius.
Setelah mereka makan malam bersama, terdengarlah sang suara itu datang tanpa pemberitahuan, menembus tajam. Setiap orang terkejut. Suara yang telah menghakimi masing2 dari mereka, bahwa tiap-tiap dari mereka telah membunuh seseorang, dan pembunuhan itu memang tidak tersingkap oleh hukum. Tiap-tiap orang menyangkal akan hal itu, tetapi sebenarnya mereka menyembunyikan kebenaran akan pembunuhan yang telah mereka lakukan itu, itulah rahasia mereka masing2. Dan mereka, sepuluh orang itu adalah..
Anthony James Marston, pria metropolitan yang gagah. Masih muda dan keren deh..
Thomas Rogers dan Ethel Rogers, sepasang suami istri pembantu. Mereka pun terlibat dalam situasi ini. Di rumah yang dibeli atas nama Owen itu, mereka dipekerjakan di rumah itu tanpa pernah melihat siapa sebenarnya tuan mereka.
John Gordon Machartur, seorang mantan jendral yang sudah cukup tua...
Emily Caroline Brent, seorang wanita yang rajin membaca Alkitab, sehingga dijuluki wanita yang tergila2 dengan agama.
Lawrence John Wargrave, mantan hakim agung yang sudah cukup tua sehingga memutuskan untuk melepaskan jabatannya.
Edward George Armstrong, seorang dokter yang sukses dan terkenal.
William Henry Blore, adalah bekas inspektur di biro penyelidikan kriminal.
Philip Lombard, seorang yang selalu mendapat order pekerjaan yang terlarang, maybe..
Vera Elizabeth Claythorne, guru pembimbing anak2, or guru les privat, maybe..
Nah, itulah orang2 yang terperangkap di sebuah rumah modern di Pulau Negro yang ternyata tak berpenghuni itu. Mereka terjebak di pulau itu, karena badai datang, sehingga tidak mungkin sebuah perahu berlayar untuk mengevakuasi mereka. Dan di pulau itu tak ada satu perahu pun yang bisa digunakan untuk meloloskan diri dari teror-teror yang terjadi berentetan di pulau itu.
Serentetan pembunuhan yang terjadi mengikuti sebuah alur sajak anak-anak Sepuluh Anak Negro:
Sepuluh anak Negro makan malam,
Seorang tersedak, tinggal sembilan.
Sembilan anak Negro bergadang jauh malam,
Seorang ketiduran, tinggal delapan.
Delapan anak Negro berkeliling Devon,
Seorang tak mau pulang, tinggal tujuh.
Tujuh anak Negro mengapak kayu,
Seorang terkapak, tinggal enam.
Enam anak Negro bermain sarang lebah,
Seorang tersengat, tinggal lima.
Lima anak Negro ke pengadilan,
Seorang ke kedutaan, tinggal empat.
Empat anak Negro pergi ke laut,
Seorang dimakan ikan herring merah, tinggal tiga.
Tiga anak Negro pergi ke kebun binatang,
Seorang diterkam beruang, tinggal dua.
Dua anak Negro duduk berjemur,
Seorang hangus, tinggal satu.
Seorang anak Negro yang sendirian,
Menggantung diri, habislah sudah.
Mereka hanya menunggu.. dan hanya bisa menunggu.. Beberapa orang yang tersisa *yang belum terbunuh* akhirnya mencoba mengirimkan sinyal SOS ke daratan. Keadaan sudah menjadi teramat genting saat itu. Dan akhirnya....
Karena sudah dipastikan bahwa pulau itu tak berpenghuni selain mereka orang2 bersepuluh itu, maka mereka berpendapat bahwa satu dari sepuluh orang dari mereka adalah pembunuh tersebut. Target pembunuh itu adalah sepuluh orang seperti yang diceritakan dalam sajak anak-anak tersebut. Lalu, siapakah orang yang melengkapi sepuluh itu? Dan sipakah sang pembunuh itu??
Gimana ya akhir kisah sepuluh orang itu? Adakah yang selamat...??
Umm... aku kasih bocoran nggak yaa? katanya temenku, sih, jangan... :P Hohoho.. Ya udah, baca sendiri deeh... :D
Lalu, bagaimana para polisi yang akhirnya bisa datang ke tempat itu setelah badai reda mengungkap misteri pembunuhan sepuluh orang anak negro di pulau yang tak berpenghuni itu?
Mau tau jawabannya??
Baca aja deeh... Dijamin, seru!! pokoknya kalau udah sampai di tengah2 cerita pasti bikin adrenalin bekerja. Menegangkan syekaleee...
Ga ngeriin kok... Tapi mungkin ngeriin buat yg penakut.. hehehheh :P